Apa itu Disfungsi Ereksi? Penyebab dan Penanganannya!

Disfungsi Ereksi (DE) atau biasa lebih dikenal impotensi, merupakan gangguan seksual yang umum terjadi pada pria, sayangnya banyak yang menganggap sepeleh permasalahan ini bahkan menganggapnya tabu. Untuk sobat Susupo ketahui, proses ereksi melibatkan beberapa hal di antranya otak, saraf, otot, pembuluh darah, hormon, dan emosi. Jika terdapat permasalahan pada hal-hal tersebut, maka biasanya terjadi disfungsi ereksi.

Apa itu Disfungsi Ereksi?

Disfungsi Ereksi (DE) adalah kondisi ketika pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Menurut penelitian yang diterbitkan American Journal of Medicine pada tahun 2007, resiko DE pada pria secara umum meningkat seiring bertambahnya usia.

Ereksi terjadi karena peningkatan aliran darah ke penis. Biasanya aliran darah dirangsang oleh pikiran seksual atau kontak langsung dengan penis. 

Penyebab Disfungsi Ereksi 

Berikut ini faktor penyebab disfungsi ereksi:

1. Faktor Psikologis

Ereksi dimulai dengan adanya gairah seksual saat terdapat rangsangan dan otak memainkan peran penting dalam memicu ereksi. Namun, rangsangan tersebut bisa tidak berpengaruh bila pria mengalami stres, depresi, kecemasan, gugup atau masalah psikologis lainnya.

Bila anda masih mengalami ereksi dipagi hari ketika bangun tidur , kemungkinan pemicu disfungsi ereksi adalah faktor psikologis.

2. Faktor Penyakit

Disfungsi Ereksi dapat juga dipengaruhi oleh faktor penyakit di antaranya:

  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung
  • Aterosklerosis
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Sindrom metabolik
  • Penyakit Peyronie
  • Gagal ginjal
  • Sirosis
  • Hemokromatosis
  • Skleroderma
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Ketidakseimbangan hormon tertentu juga cukup sering menjadi penyebab disfungsi ereksi. Misalnya kondisi hipertiroid (kelebihan hormon tiroid), hipotiroid (kekurangan hormon tiroid), hiperprolaktinemia (kelebihan hormon prolaktin), dan hipogonadisme yang menyebabkan kekurangan hormon testosteron.

Beberapa kondisi ganguan saraf juga dapat meningkatkan risiko impotensi. Apabila terjadi gangguan pada saraf, maka akan mempengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi sehingga dapat mencegah tercapainya ereksi.

Gangguan saraf yang berhubungan dengan disfungsi ereksi meliputi:

  • Penyakit alzheimer
  • penyakit Parkinson
  • Tumor otak atau tulang belakang
  • Sklerosis multipel (MS)
  • Epilepsi lobus temporal
  • Pria yang pernah menjalani operasi prostat juga bisa mengalami kerusakan saraf, yang mengakibatkan impotensi.
  • Pengendara sepeda yang biasa berkendara jarak jauh bisa mengalami impotensi sementara. Penyebabnya karena tekanan berulang pada bokong dan alat kelamin yang dapat mempengaruhi fungsi saraf.

3. Faktor Obat-obatan

Komsumsi obat-obat tertentu dapat mempengaruhi aliran darah, yang dapat menyebabkan DE. Meskipun menemukan gejalanya, Anda tidak boleh berhenti minum obat tanpa izin dokter, bahkan jika itu diketahui menyebabkan impotensi. 

Selain itu, penggunaan obat-obatan terlarang juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi, begitu juga dengan alkohol. Orang yang sudah kecanaduan alkohol rentan mengalami disfungsi ereksi.

Selain ketiga faktor di atas terdapat juga penyebab lain di antaranya faktor pernah cidera dan faktor tindakan medis.

Penanganan Disfungsi Ereksi

Disfungsi Ereksi berkepanjangan dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga, berikut cara penanganan DE:

Psikoterapi

Jika disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor psikologis, misalnya akibat stres atau depresi, maka biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk berkonsultasi kepada psikolog. Psikoterapi yang tepat diketahui dapat mengatasi disfungsi ereksi, bahkan tanpa bantuan obat.

Idealnya baik pria maupun wanita yang sudah menikah juga membutuhkan konseling pernikahan bersama pasangan dengan psikolog. Hal ini penting untuk mendapatkan tips komunikasi dan perilaku hubungan seksual yang lebih harmonis.

Penggunaan Obat-Obatan

DE bisa juga diatasi dengan obat-obatan dari dokter yang meliputi:

  • Obat-obatan minum untuk melancarkan aliran darah ke penis, misalnya viagra atau pil biru
  • Obat injeksi yang disuntikkan secara mandiri ke pangkal penis
  • Obat supositoria, yang dimasukkan ke penis secara langsung
  • Obat hormonal, seperti testosteron, untuk mengatasi kekurangan akan hormon tersebut

Namun tindakan maupun pemberian obat-obatan harus melalui anjuran/resep dokter.

Merubah Gaya Hidup

Perbaikan gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko terjadinya disfungsi ereksi. Mulailah untuk menerapkan kebiasaan sehat yang meliputi olahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi, serta menghentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.

Cara paling aman untuk mengobati impotensi yaitu dengan melakukan perubahan gaya hidup dengan mengonsumsi makanan untuk mengatasi disfungsi ereksi seperti daging organik, ikan berlemak, tiram, ABC (Apel, Berry, dan Cherry), hingga pisang.

Demikian beberapa penjelasan tentang disfungsi ereksi, bila bnda mengalami disfungsi ereksi, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter andrologi. Hindari mencari pengobatan herbal atau alternatif yang belum tentu aman dan justru dapat mengakibatkan kerusakan penis.

Referensi:

Erectile Dysfunction (ED): Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment (2022), from: https://www.healthline.com/health/erectile-dysfunction 
Erectile Dysfunction (2020), from: https://www.webmd.com/erectile-dysfunction/understanding-erectile-dysfunction-basics 
The Early Warning Signs of Erectile Dysfunction (2019), from: https://corewavetherapy.com/2019/04/09/the-early-warning-signs-of-erectile-dysfunction/ 
Ganggu Performa, Begini Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi (2021), from: https://www.halodoc.com/artikel/cara-mengatasi-disfungsi-ereksi-yang-ganggu-performa 
50% Pria Tak Mengetahui Gejala Disfungsi Ereksi (2020), from: https://fk.ui.ac.id/infosehat/50-pria-tak-mengetahui-gejala-disfungsi-ereksi/ .
Yafi, F. A. et al. (2016). Erectile Dysfunction. Nature reviews. Disease primers. 2, pp. 16003.
NHS Choices UK (2020) Erectile Dysfunction (Impotence).
WebMD. Erection Problems (Erectile Dysfunction) - Symptoms
Mayo Cclinic (2020). Erectile Dysfunction.
Pamela I. Ellsworth, MDP. & Balentine, J. eMedicine Health. Causes of Erectile Dysfunction.
Ellsworth, MDP. & Cunha, P. eMedicine Health. What Is the Most Common Cause of Erectile Dysfunction?
Biggers, A. Healthline (2019). Everything You Need to Know aAbout Erectile Dysfunction (ED).
WebMD. Erectile Dysfunction Treatment.
WebMD. Why Can't I Get or Keep an Erection?

Posting Komentar

0 Komentar